Akui Penangan Bencana Belum Maksimal, Demul Minta Maaf

ERD
By ERD
4 Min Read
Foto Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat yang saat ini fokus melakukan penanganan bencana (foto: Pemprov Jabar)

Trendingnasional.com Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyampaikan permohonan maaf terkait pelayanan yang belum dapat memuaskan semua pihak dalam penanganan banjir dan bencana yang melanda beberapa wilayah di provinsi tersebut.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui akun Instagram-nya @dedimulyadi71, mengungkapkan rasa keprihatinannya atas dampak hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Jawa Barat, menyebabkan peningkatan intensitas banjir di sejumlah daerah seperti Sukabumi, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, serta Cirebon.

Dedi menjelaskan, curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat beberapa wilayah di Jawa Barat terendam banjir, dan pihak Pemda Provinsi Jawa Barat berupaya keras untuk mengatasi situasi tersebut. Namun, ia mengakui bahwa upaya yang dilakukan belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat.

Khususnya untuk kawasan Puncak, Dedi menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah konkret untuk mengembalikan kawasan tersebut ke kondisi semula. Menurutnya, Puncak yang dulunya merupakan area hutan dan perkebunan harus dikembalikan untuk mendukung peningkatan daya serap air, yang diharapkan dapat membantu mengurangi risiko banjir di masa depan. Ia pun menegaskan bahwa kebijakan yang diambil dalam waktu dekat adalah membongkar sejumlah bangunan yang ada di kawasan tersebut dan menggantinya dengan kehutanan yang dapat berfungsi sebagai resapan air.

“Hari ini saya fokus untuk membenahi wilayah Puncak untuk kembali ke awalnya menjadi wilayah hutan dan perkebunan,” ujar Dedi dengan tegas. “Kebijakan saya untuk kawasan Puncak, bangunan-bangunannya saya bongkar, tujuannya adalah mengembalikan fungsi-fungsi resapan air dan rencananya akan dihutankan kembali,” tambahnya, menggambarkan upaya serius yang tengah dilakukan untuk meminimalkan potensi banjir di masa depan.

Seiring dengan cuaca ekstrem yang diprediksi akan terus berlangsung, Gubernur Dedi Mulyadi menambahkan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan tentang potensi hujan lebat yang masih akan terjadi antara 10 hingga 25 Maret 2025. Sebagai langkah pencegahan, Pemda Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan program modifikasi cuaca selama sepuluh hari untuk mengurangi dampak dari intensitas hujan yang tinggi.

“Modifikasi cuaca ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban air yang jatuh ke wilayah-wilayah yang rawan banjir. Kami sudah memproses langkah-langkah ini dengan baik, dan mudah-mudahan bisa meringankan beban masyarakat Jawa Barat yang sedang menghadapi musibah banjir,” terang Dedi Mulyadi. Ia juga menambahkan bahwa langkah tersebut bukan hanya untuk kepentingan warga Jawa Barat, tetapi juga untuk masyarakat DKI Jakarta, mengingat sebagian besar aliran air dari wilayah hulu mengalir ke Bekasi, Karawang, dan Jakarta.

Dedi juga tidak lupa untuk menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah yang telah bekerja keras dalam menangani dampak banjir ini. Ia mengungkapkan terima kasih kepada para petugas yang setiap hari berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. “Saya ucapkan terima kasih atas dukungan semuanya dan mohon doanya agar seluruh jajaran yang bekerja setiap hari menyelesaikan masalah warga diberikan kesehatan,” tuturnya.

Sementara itu, meski berbagai upaya telah dilakukan, Dedi menyadari bahwa pemulihan penuh akan memerlukan waktu dan kerja keras bersama. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bersabar dan mendukung langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mengatasi bencana banjir ini. Dalam pernyataannya, Dedi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.

Secara keseluruhan, Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus memantau kondisi cuaca dan merespons dengan langkah-langkah cepat dan tepat, serta mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan situasi banjir ini dapat segera diatasi, dan kerusakan yang terjadi dapat diminimalkan.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *